Linus Torvalds, Kenal gak ?
SEJARAH selalu mencatat, orang-orang besar mencapai
kesuksesannya dengan bekerja keras tanpa mengenal putus asa dan mereka
menikmati pekerjaan tersebut. Sebut saja Linus Torvalds, seorang genius yang
semenjak kecil akrab dengan komputer ini, berhasil menciptakan sistem operasi
yang kita kenal dengan nama Linux,
sebuah sistem operasi masa depan yang katanya bakal menggoyang imperium Microsoft dengan Windows-nya. Sistem operasi ciptaan
Linus ini menarik banyak perhatian orang di awal milenium 21. Yang menarik dari
Linux adalah sifatnya yang free
dan open source dalam
artian untuk memilikinya kita tidak perlu membayar lisensi, cukup hanya
membayar biaya distribusinya.
Open source
berarti (kode) sumber yang terbuka. Sumber yang dimaksud di sini adalah source code (kode
sumber) dari sebuah software
(perangkat lunak), baik itu berupa kode-kode bahasa pemrograman
maupun dokumentasi dari software
tersebut. Karena sifatnya yang open
source itulah, Linux dapat dikembangkan oleh banyak programmer di dunia
sehingga semakin hari, kualitasnya semakin baik. Berbeda dengan Windows yang memang ditujukan
untuk komersial sehingga source
code-nya tidak diberikan. Keputusannya untuk menggratiskan dan
membebaskan source code
linux membuat Linus menjadi sosok pahlawan di dunia software yang saat ini
sudah sangat bernuansa kapitalisme dan bisnis semata.
TOKOH genius ini
dilahirkan di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 28 Desember 1969. Dalam usianya
yang ke-10, Linus sudah mulai memprogram komputer, dengan menggunakan komputer
milik kakeknya, Commodore
VIC-20. Pada tahun 1988 Linus diterima menjadi mahasiswa di
Universitas Helsinki, Finlandia. Pada tahun 1991, Linus membeli PC (Personal Computer)
pertamanya yang saat itu masih menggunakan MS-DOS (Disk Operation System, sistem operasi
buatan Microsoft).
Namun Linus lebih
cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX, seperti yang digunakan pada
komputer milik universitasnya. Sistem operasi UNIX merupakan sistem operasi
yang banyak digunakan dalam jaringan komputer karena sifatnya yang independen
terhadap berbagai tipe mesin. Akhirnya, dia memutuskan untuk menciptakan versi
yang bisa digunakan untuk PC dari UNIX.
Kerja keras selama
berbulan-bulan menghasilkan cikal-bakal dari sistem operasi yang dikenal
sebagai Linux,
yang kelak delapan tahun kemudian dikembangkan menjadi apa yang dikatakan oleh
banyak pengamat sebagai ancaman bagi raksasa Microsoft
yang sangat dikenal dengan sistem operasi Windowsnya.
Linux sangat mirip dengan
sistem UNIX, hal ini karena kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama
desain dari projek Linux.
Perkembangan Linux dimulai pada tahun
1991, ketika Linus Torvalds yang masih mahasiswa di Finlandia menulis Linux,
untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang
cocok untuk PC. Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia
ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya (angka 386
merupakan nomor seri mikroprosesor intel jauh sebelum Pentium diproduksi). Dari
hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa
disebut sebuah sistem operasi.
Setelah mengalami
perbaikan, jadilah Linux versi
0.02, yang notabene adalah Linux
resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada
tanggal 5 Oktober 1991. Dia merilis source
code-nya, yang berarti semua orang yang memiliki pengetahuan
tentang pemograman komputer dapat memodifikasi Linux untuk disesuaikan dengan tujuan
mereka masing-masing.
Linux segera
memiliki banyak pendukung yang antusias karena mereka dapat memiliki akses ke source code-nya, dan
dapat menolong Linus untuk memperbaiki dan menyempurnakan software tersebut.
Projek Linux ini
mendapatkan perhatian dari para programer
di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan
sangat pesat hingga saat ini.
Ada perbedaan yang cukup
kentara antara sistem operasi Linux
dan Windows. Mengoperasikan
Linux membutuhkan
kecerdasan teknik yang cukup, sebab mengoperasikannya tidak semudah menggunakan
sistem operasi yang lebih populer, seperti Windows,
Mac milik Apple
Computer, atau OS/2 milik IBM. Sehingga pernah salah seorang dosen
di Departemen Elektro ITB mengatakan, mahasiswa ITB seharusnya menggunakan
Linux karena lebih membutuhkan kecerdasan dalam pengoperasiannya yang mana hal
itu akan mengasah logika.
Kesuksesan Linux membuat beberapa
perusahaan software raksasa
ramai-ramai mengumumkan untuk hijrah dan ikut mensupport Linux seperti Netscape Communication, Corel, Intel
dan Oracle.
Akibatnya muncul stigma telah terjadi perang bintang antara Linux dan Windows serta Linus
sebagai pencipta Linux digambarkan
sebagai David yang maju melawan raksasa Bill ‘Goliath’ Gates, pendiri dan CEO Microsoft.
Masalah utama yang
dihadapi Linux dahulu
adalah interface yang
berupa teks (text based
interface) sehingga membuat orang awam tidak tertarik menggunakan Linux, karena harus
mempelajari terlebih dahulu untuk dapat mengerti cara penggunaannya. Tetapi
keadaan ini sudah mulai berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME.
Keduanya memiliki
tampilan desktop yang menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux. Apalagi saat ini
sudah banyak distribusi Linux
yang memiliki tampilan seperti Windows
(Xwindows)
seperti Red Hat, Debian,
Mandrake dan Slackware
yang memiliki ciri khasnya masing-masing.
Semoga bermanfaat:)
EmoticonEmoticon